pok cik nak kongsi pasal petua yang pok cik tau serba sikit takat boleh nak tolong korang dalam susah two boleh la...
Petua Pertama
petua jika korang batuk-batuk..
pertama ambil sebiji buah limau bali dan di buat air..
kemudian bacakan selawat 3kali dan minum air limau bali tersebut.
Petua Kedua
petua jika korang rasa badan banyak angin.
ambil halia kemudian di buat air.
sebelum minum selawat 3kali....
Petua terakhir....
petua jika jari tergeliat @ terkehel..
ambil batang ais krim kemudian balut batang ais krim
bersama jari yang tergeliat.....
Links
video ni untuk beri pengejaran bagi orang yang tahu solat langsung....
pok cik malas la nak citer banyak2 jadi korang tonton la sendiri and lagi satu sebelum pok cik terlupa terima kasih aband youtube sebab bagi pok cik download video ni......
jagan lupa pok cik nak beri pengejaran je jangan salah paam lagi satu video ni x ada kena megenagan orang yang hidup ataupun dah meningal dunia
sayang,cinta........ sebut saje mengenai cinta ramai orang berpendapat bahawa cinta itu buta dan cinta itu di ibarat sebagai kain putih..kita yang perlu mencorak cinta ..cinta ini sukar dicorak kerana cinta ini sukar di fahami disebabkan ia mengenai hati dan perasaan.... ada cinta yang hanya untuk berfoya2 dan ada cinta yang tulus kejalan ALLAH s.W.t kita hendaklah mencintai allah yang pertamanya.....
cinta ini banyak jenis antaranya cinta syaitan iaitu cinta yang mahukan hubungan perzinaan...keduanya cinta jin iaitu cinta yang di dapati dari pertolongan makhluk halus dan perkara kurafat dan yang terakhir cinta cinta yang di rahmati allah.... pok cik ni tak la pandai sangat pasal cinta ini hanya cukup-cukup makan saje......
pok cik rasa macam nak bagi tahu sesuatu benda kat korang...........
kalau pok nak tanya kenapa berlakunya perzinaan dekalangan umat islam yep..
adakah ini atas sikap mak bapak diaorang yang tak tahu mendidik anak atau sikap sendiri yang mengutamakan nafsu semata-mata... kalau la mereka ni sedar bahawa maruah mereka itu lebih penting... kalau nak kata anak dara la tapi dah rabai nak wat apa betul tak...tapi apa guna kalau dah rabai pun tak kan kita nak panggil anak dara.. apa nak cakap dah lumrah dunia zina tu sebagai hobi pok cik cadang kan agar cepat-cepat la kita taubat sebab pintu taubat masih terbuka... sekali lagi pok cik korang semua yang tonton blog ni menadah tangan dan berdoa..
bismilah..
al fatihah......
ya allah anpunkan dosa aku...yang allah selamatkan aku dari seksaan api neraka mu itu... dan tempatkan aku disi orang-orang yang beriman dan aku memohon agar kau limpahkan rahmat mu
ya allah aku memohon agar ka makburkan doa ku
Perjanjian Hudaibiyah yang lahiriahnya tampak merugikan pihak kaum muslimin, akhirnya terbukti menjadi pintu kemenangan yang besar. Banyak hikmah yang bisa dipetik dari peristiwa ini.
Setelah perjanjian tersebut disepakati, para sahabat bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam: “Wahai Rasulullah, (haruskah) kami setujui hal ini?” Beliau pun bersabda:
مَنْ أَتَاهُمْ مِنَّا فَأَبْعَدَهُ اللهُ، وَمَنْ أَتَانَا مِنْهُمْ فَرَدَدْنَاهُ إِلَيْهِمْ جَعَلَ اللهُ لَهُ فَرَجًا مَـخْرَجًا
“Barangsiapa yang datang kepada mereka dari pihak kita, (semoga) Allah Subahanahu wa Ta'ala menjauhkannya. Dan barangsiapa dari (pihak) mereka yang datang kepada kita, lalu kita kembalikan kepada mereka, (semoga) Allah jadikan untuknya kelapangan dan jalan keluar.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Dan memang, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam begitu mudahnya menerima ketentuan dari Suhail karena di dalamnya terdapat upaya-upaya pengagungan hurumatillah, dengan terjaganya darah. Apalagi beliau telah menegaskan:
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لاَ يَسْأَلُونِي الْيَوْمَ خُطَّةً يُعَظِّمُونَ بِهَا حُرُمَاتِ اللهِ إِلاَّ أَعْطَيْتُهُمْ إِيَّاهَا
“Demi Dzat yang jiwaku di Tangan-Nya, tidaklah mereka memintaku satu perkara yang mereka agungkan padanya kehormatan (hurumat) Allah melainkan aku berikan kepada mereka.”
Akhirnya, berlakulah perjanjian besar tersebut yang Allah Subahanahu wa Ta'ala namakan sebagai Al-Fath (kemenangan). Kaum muslimin sendiri tidak senang dengan perjanjian tersebut ketika mengira dalam butir-butir perjanjian itu terkandung penghinaan terhadap kaum muslimin. Mereka tidak melihat adanya kemaslahatan besar di balik perjanjian itu.
Sahl bin Hunaif mengisahkan: “Curigailah akal (ra’yu) karena sungguh, aku lihat, dalam peristiwa Abu Jandal (anak Suhail bin ‘Amru) seandainya aku mampu membantah keputusan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pastilah sudah aku bantah.”
Perjanjian tersebut kemudian justru menjadi satu kemenangan, karena adanya kemaslahatan seperti keleluasaan bagi kaum muslimin untuk mendakwahkan Islam ke seluruh kabilah Arab. Bahkan kemenangan paling besar yang dengan sebab inilah semakin tersebarnya ajaran Islam. Dakwah berjalan tanpa gangguan, manusia pun mulai masuk Islam secara berbondong-bondong.
Padahal sebelumnya, kaum muslimin tidak mampu berdakwah di luar daerah yang penduduknya telah masuk Islam seperti kota Madinah dan sekitarnya. Sementara orang-orang yang masuk Islam dari penduduk Makkah dan wilayah musyrikin lainnya, selalu diintimidasi. Oleh karena itu pula, mereka yang masuk Islam, berjihad dan berinfaq sebelum Fathu Makkah lebih besar pahalanya dan lebih tinggi derajatnya dibandingkan mereka yang masuk Islam, berjihad, dan berinfaq sesudah perjanjian Hudaibiyah. Namun bagaimanapun juga, mereka semua dijanjikan surga oleh Allah Subahanahu wa Ta'ala sebagaimana firman-Nya:
وَمَا لَكُمْ أَلاَّ تُنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللهِ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ لاَ يَسْتَوِي مِنْكُمْ مَنْ أَنْفَقَ مِنْ قَبْلِ الْفَتْحِ وَقَاتَلَ أُولَئِكَ أَعْظَمُ دَرَجَةً مِنَ الَّذِينَ أَنْفَقُوا مِنْ بَعْدُ وَقَاتَلُوا وَكُلاًّ وَعَدَ اللهُ الْحُسْنَى وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
“Dan mengapa kamu tidak menafkahkan (sebagian hartamu) pada jalan Allah, padahal Allah-lah yang mempusakai (mempunyai) langit dan bumi? Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Makkah). Mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Hadid: 10)
Ayat ini menegaskan betapa mulia kedudukan para sahabat g di mana Allah Subahanahu wa Ta'ala persaksikan keimanan mereka dan menjanjikan surga bagi mereka. (Tafsir As-Sa’di hal. 839)
Sebuah keutamaan yang tidak mungkin didapatkan oleh orang-orang yang datang sesudah mereka, sehebat apapun amalan mereka. Bahkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, menegaskan kemuliaan tersebut:
لاَ تَسُبُّوا أَصْحَابِي، لاَ تَسُبُّوا أَصْحَابِي، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا أَدْرَكَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلاَ نَصِيفَهُ
“Janganlah kalian mencaci-maki para sahabatku. Janganlah kalian mencaci-maki para sahabatku. Demi Dzat yang jiwaku di Tangan-Nya, seandainya salah seorang dari kalian menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, niscaya tidak mencapai satu mud (infaq) salah seorang dari mereka, bahkan tidak pula separuhnya.”
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda tentang para sahabat yang ikut dalam peristiwa Hudaibiyah:
لاَ يَدْخُلُ النَّارَ أَحَدٌ مِمَّنْ بَايَعَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ
“Tidak akan masuk neraka satu pun yang berbai’at di bawah pohon ini (bai’atur ridhwan).” (HR. Muslim, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi)
Allah Subahanahu wa Ta'ala juga menerangkan bahwa Dia ridha kepada mereka, mengetahui isi hati mereka serta memberikan kemenangan buat mereka.
ACIK NAK KONGI LA SESUATU DENGAN KORANG TENTANG ILMU AGAMA NI
WALAUPUN ACIK TAHU YANG ACIK NI
APABILA Allah menghendaki kebaikan pada diri manusia, maka Dia akan menitiskan ke dalam hati mereka satu semangat cintakan ilmu-Nya. Dengan ilmu itu manusia mengerti mengenai dirinya, baik kelebihan, mahupun kelemahannya. Ilmu juga menunjukkannya jalan yang benar dan menasihati hati untuk tidak mengambil jalan salah.
Al-Imam Ibnu al-Jauzi menulis mengenai keutamaan ilmu dalam kitab Shaydul Khatir: “Ilmu sudah membawa diriku menuju pengetahuan mengenai Sang Pencipta dan ilmu menyuruhku untuk berbakti kepada-Nya. Maka aku pun tunduk di hadapan kekuasaan-Nya seraya melihat sifat-Nya. Hatiku juga berasa getaran kebesaran-Nya sehingga aku tertunduk malu kerana cinta kepada-Nya. Ilmu juga yang menggerakkan aku untuk sentiasa berada dekat ke riba-Nya dan menolong aku mencapai ketinggian ubudiyah kepada-Nya. Aku hanyut dalam kebesaran-Nya setiap kali mengingati-Nya dalam zikirku. Saat menyendiri adalah saat ibadahku untuk-Nya. Apabila terdetik hatiku mahu meninggalkan ilmu, ia berkata: Apakah kamu mahu berpaling dariku, padahal akulah yang menjadi petunjuk jalanmu sehingga kamu mengenal Allah? Aku pun menjawab: Sesungguhnya engkaulah penunjuk jalan, tetapi aku sudah sampai ke destinasi, masihkah aku memerlukan petunjuk jalan? Ilmu berkata lagi kepadaku: Oh, tidak! Setiap kali bekalmu bertambah, akan bertambah pula pengetahuanmu mengenai Kekasihmu dan kamu semakin faham bagaimana cara mendekati-Nya. Esok kamu akan tahu sebenarnya hari ini kamu masih banyak menyimpan kekurangan. Tidakkah kamu mendengar firman-Nya kepada Nabi SAW: Katakanlah (Wahai Muhammad) Oh Tuhanku, tambahkanlah ilmuku.” (Surah Taha, ayat 14)
pok cik nak kongi satu benda kat korang mengikut pengetahuan pok cik dalam hal agama....
terutama...pok cik nak tekankan tentang sikap seseorg dalam hal ibadat solat.. kalau dalam bahasa kampungnya ialah sembahyang... allah telah mengurangkan jumlah solat dari bergitu banyak waktu hingga ke 5 waktu... tetapi kenapa kita termasuk pokcik sendiri tinggalkan solat yep...sedangkan solat utulah petunjuk arah kepada jalan kebenaran dan akan mendekatkan kita kepada allah SWT... sedangkan hari2 allah memberi kita rahmat dari bermacam2 aspek....
dengan ini sama2 kita menadah tangan dan membaca doa ini agar kita sama2 menuju jalan allah SWT..
umul kitab..Al-fatihah
ya allah aku dan seluruh umat muhammad memohon pertunjuk pada,
ya allah aku dan seluruh umat muhammad memohon agar kami diampunkan segala dosa di dunia mahupun akhirat.. ya allah kami memohon agar setia pekara yang dilakukan oleh kami di cucuri rahmat.... ya allah makmurkan doa kami..ya allah tiada tuhan yang kami sembah melainkan mu allah dan tiada rasul dan nabi yang terakhir melainkan muhammad SAW....
makburkan doa kami ya allah...amin.amin